*Gaara saat memberikan instruksi kepada aliansi shinobi
:D (apaan coba -_-)
Bismillah. Okeh
gaes, selamat datang nih di blog baru ane. By the way blog baru ane baru jadi
nih ceritanya, dan sebenarnya udah lama banget mau bikin tapi gak kesampean
terus, ya maklum lah orang sibuk hoho, dan ini artikel sekaligus postingan pertama
gue di sini wiiih. Ya walaupun sebelumnya ane ada memposting beberapa makalah,
tapi itu cuman copas dari tugas-tugas kuliah ane jadi gak masuk itungan, mau
ngetes aja. Tolong maklum masih pemula nih jadi mohon maap kalo agak ndeso
wkwk. Yaudah langsung aja deh ke artikelnya ini cuman pengantar aja dan
kayaknya gak penting juga dibahas, mending gak usah dibaca deh, eh tapi kalo
udah terlanjur yaudah deh :v
Alright,
jadi di artikel ane yang pertama ini mau ngebahas mengenai “pemimpin” nih.
Alasan ane kenapa jadi mau ngebahas topik ini yaaa kenapa yah, karena kan
pemimpin itu orang nomor 1 jadi ya berasa pas aja kalo jadi topik postingan
pertama ahaha alasannya maksa banget. Oke jadii gini, mungkin karena di zaman
ini banyak banget orang-orang yang berebut mengincar posisi pemimpin di bidang
apapun itu, padahal tanggung jawabnya luar biasa loh menurut ane, bukan tentang
tanggung jawab waktu di dunia aja, tapi pertanggungjawaban di akhirat nanti itu
loh. Tapi kalo di pikir-pikir bagus juga sih ada yang mau memberanikan diri
mengemban tugas itu, bayangin aja kalo gak ada berani ya gak bakal ada yang
jadi pemimpin. Tapi masalah sebenarnya bukan itu, tapi “orang-orang yang gak
berani jadi pemimpin, tapi dengan sok bijaknya mengkritik pemimpin, yang bahkan
sebenarnya gak terlalu tau tentang permasalahan yang sebenarnya terjadi”, mereka
cuman berani ngatain begini begitu padahal gak ngerasain betapa beratnya
pemimpin tersebut menghadapi permasalahan itu dan telebih lagi belum tentu
mereka bisa sebaik pemimpin tersebut.
Bukannya
memperbaiki masalah malah menambah rancu masalah itu. Udahlah mending doain aja
sang pemimpin supaya bisa menjalankan amanahnya dengan baik, ataaaaau, jika lo
ngerasa kualitas lo lebih baik dari pemimpin tersebut, silahkan aja deh jadi
pemimpin, kalo akhirnya emang bener-benr bisa jadi lebih baik ya Alhamdulillah,
intinya jangan ngomong doang lah. Waduh kok seakan-akan gue ngomel-ngomel
sendiri yah haha ya enggak lah ya, ane sebenarnya pendiam orangnya dan gak suka
marah-marah hehe. Oh iya kayaknya ane tadi sering banget nyebutin kata
“permasalahan” ini lah itu lah. Ya wajar lah di kehidupan masalah itu pasti ada
tapi permasalahan seperti apapun pasti bisa diselesaikan. Tuhan kan menciptakan
tuh dengan berpasang-pasangan. Ada cowok ada cewek, ada siang ada malam, ada
besar ada kecil, ada panjang ada pendek, ada “permasalahan” ada juga “jalan keluar”.
Jadi tergantung kitanya aja gimana nyari jalan keluarnya dan nyelesainyya.
Oke,
sebelum ane ngelantur lebih jauh lagi langsung aja nih ke inti artikelnya yaitu
tentang bagaimana sih yang namanya “pemimpin sejati” itu. Dan juga gaya
tulisannya gue ubah dikit kali ya supaya agak formal aja, soalnya gak lucu
banget kalo ada artikel yang tulisannhya kayak tulisan anak-anak alay yang baru
puber gini. Yang terpenting semoga bermanfaat aja deh buat kita semua, cekidot
!
Jika
berbicara mengenai pemimpin, sebenarnya itu adalah hal yang sangat luas untuk
dibicarakan, baik itu seorang pemimpin suatu negara, seorang gubernur, atau
yang lainnya, sampai dengan hal-hal yang lebih kecil seperti ketua kelas maupun
ketua suatu perkumpulan atau komunitas, dan bahkan pemimpin bagi diri sendiri.
Jadi, disadari atau tidak sebenarnya kita semua adalah seorang pemimpin. Dan
pastinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Saya suka
pengertian kepemimpinan dari S.P. Siagian, beliau menyatakan bahwa kepemimpinan adalah “suatu
keterampilan dan kemampuan dari seseorang yang telah menduduki jabatan menjadi
pimpinan dalam sebuah pekerjaan dalam mempengaruhi tindakan orang lain,
terutama kepada bawahannya agar berfikir dan bertingkah laku sedemikian rupa
sehingga melalui tingkah laku positif ini dapat memberikan sumbangan yang nyata
didalam pencapaian tujuan organisasi.”
Berarti,
yang disebut sebagai seorang “pemimpin” yaitu seseorang yang memiliki
keterampilan dan kemampuan yang telah disebutkan di atas. Tapi tidak semua
orang mempunyai sifat kepemimpinan tersebut, jadi belajarlah untuk pemimpin
dari hal yang terkecil yaitu memimpin diri sendiri, menuntun diri kita sendiri
ke jalan yang benar dan ke arah yang sebaik-baiknya.
Di dalam
Al-Quran pun banyak disebutkan mengenai “pemimpin”, sebagai contoh dalam surah
as-Sajadah ayat 24 :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ
أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا
يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka
sabar . Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah (32) :24)
Bahkan
Rasulullah SAW pun bersabda yang artinya:
“Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab
atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab
atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas
penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas
harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta
ayahnya.” (HR. Bukhari)
Di
dalam sebuah buku yang pernah saya baca tentang kisah-kisah teladan, dikisahkan
pada zaman kekhalifahan Abu Bakkar as-Shiddiq. Pada suatu hari beliau hendak
berangkat untuk berdagang, dan bertemu dengan Umar bin Khattab, beliau bertanya
“Mau pergi kemana engkau wahai Abu Bakkar?”. “Aku hendak pergi
berdagang ke pasar, seperti biasa. Jawab Sang Khalifah.
Umar
bin Khattab terkejut mendengarnya, “Engkau sekarang sudah menjadi Khalifah,
berhentilah berdagang dan konsentrasu saja untuk mengurus kekhalifahan.”. Lalu
Abu Bakkar menjawab, “Jika aku tak berdagang, bagaimana bisa aku menafkahi
anak dan istriku?”. Lalu Umar pun mengajak Abu Bakkar untuk menemui Abu
‘Ubaidah, lalu beliau menetapkan gaji untuk Khalifah Abu Bakkar yang iambil
dari baitul mal.
Kemudian
pada suatu hari, istri Abu Bakkar meminta uang untuk membeli manisan. Tapi Abu
Bakkar berkata “Wahai Istriku, aku tidak punya uang”. Lalu istrinya
mengusulkan agar menyisihkan uang gaji dari baitul mal untuk membeli manisan.
Beliau pun menyetujuinya.
Setelah
beberapa lama, uang untuk membeli manisan pun terkumpul. “Wahai Abu Bakkar,
belikan manisan dan ini uangnya”, kata sang istri memohon. Abu Bakkar kaget
uang yang disisihkan istrinya untuk membeli manisan. “Wahai Istriku, uang
ini ternyata cukup banyak. Aku akan serahkan uang ini ke baitul mal dan mulai
besok kita usulkan agar gaji khalifah dikurangi sebesar jumlah uang manisan
tersebut, karena kita telah menerima gaji melebihi kecukupan sehari-har,”. Kata
beliau.
Sebelum
wafat, Abu Bakkar berwasiat kepada putrinya, Aisyah, “Kembalikanlah
barang-barang keperluanku yang telah diterima dari baitul mal kepada khalifah
penggantiku. Sebenarnya aku tidak mau menerima gaji dari baitul mal, tetapi
Umar memaksa aku supaya berhenti berdagang dan berkonsentrasi mengrus
kekhalifahan”.
Abu
Bakkar merupakan sosok pemimpin yang luar biasa, kita harus belajar dari kesederhanaan
beliau, beliau bahkan tidak pernah meminta gaji atas kepemimpinannya. Miris
sekali di zaman sekarang, manusia sangat suka untuk menumpuk harta mereka
seakan-akan itu adalah benar-benar milik mereka. Mereka tidak sadar bahwa itu
semua hanyalah dititipkan kepadanya, agar bisa digunakan sebaik mungkin agar
bisa bermanfaat bagi dirinya serta orang banyak.
Dan jika
membicarakan tentang “pemimpin”, tak terlepas dengan yang namanya “tanggung
jawab”. Jadi janganlah sekali-kali meremehkan tugas seorang pemimpin,
karena sebenarnya itu adalah sebuah amanah yang diberikan kepadanya dan itu
adalah tugas yang tidak mudah. Terlebih lagi Allah SWT. menegaskan dalam surah
al-Hijr ayat 92-93:
فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ عَمَّا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka
semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”. ( QS. Al-Hijr : 92-93)
Berdasarkian
apa yang telah saya dengar dari beberapa orang tentang pemimpin, ada sebagian
orang ada beberapa yang beranggapan bahwa pemimpin yang ikut turun tangan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang dibawahnya adalah seorang pemimpin yang gagal.
Mengenai itu saya ada setuju dan ada tidaknya juga. Kalau dari struktur memang
tidak sepantasnya pemimpin mengerjakann tugas-tugas bawahannya, karena semuanya
sudah mempunyai tugas sesuai bidang masing-masing. Tapi hal itu juga tidak ada
salahnya ketika si pemimpin itu hanya mencoba untuk berbaur dengan yang lain,
karena suatu hubungan yang baik antara pemimpin dan yang dipimpin adalah suatu
hal yang sangat penting. Karena banyak organsasi, komunitas atau sebagainya
yang tidak memiliki hubungan yang baik antara pemimpin dan yang dipimpin,
karena sang pemimpin enggan berbaur dan mendengarkan pendapat yang lain.
Oke
gaes, itu dia artikel ane yang berjudul “Sebenar-benar Pemimpin”. Bahkan
ane gak yakin itu bisa disebut artikel atau ngaak, yaudah namanya juga masih
belajar wkwk. Jadi intinya menurut ane pemimpin yang baik itu ya itu tadi, bisa
berbaur dengan orang-orang sekitarnya, dan juga paling tidak sedikit banyaknya memiliki
sifat seperti pemimpin-pemimpin pada zaman dulu, memang sih namanya zaman juga
sudah berubah jadi sulit memang memiliki sifat atau kepribadian seperti itu,
tapi ya paling tidak bisa mendekati dan meniru sebaik mungkin lah
keteladanan-keteladanan para pemimpin pada zaman dulu. Sisanya silahkan aja deh
definisikan masing-masing bagaimana sih seorang pemimpin sejati itu. Gue disini
gak membicarakan tentang teori-teori apalagi konsep tentang kepemimpinan,
karena udah banyak ah di blog-blog lain yang memberikan penjelasan tentang itu
semua, kalo ane membicarakan itu juga ya sama aja lah isinya itu-itu juga,
pemborosan tempat itu mah wkwk di google isinya itu-itu aja, mau sampe berapa
blog yang isinya itu-itu semua.
Ane kan
cuman mau nampilin yang beda eaaa haha. Gak lah ya, ane bukannya mau sok-sok menggurui
atau apalah, intinya ane cuman mau sharing aja di sini, dan kalo kalian gak
setuju ya silahkan aja, kita kan punya persepsi masing-masing. Semua orang mah
bebas berpendapat. Dan kalo kalian punya pendapat yang berbeda bisa utarakan
pendapatnya di kolom komentar.
Yaudah, terus ikutin
postingan-postingan ane selanjutnya ya, insyaAllah bermanfaat deh dan ane gak
bakal cuman post artikel doang kok, akan ada hal-hal yang lain juga ane post
yang insyaAllah bermanfaat deh bagi kita semua. Dan kalo mau curhat atau apa
kek ane terbuka aja kok orangnya, kok keliatan kayak ane kesepian banget yah
sampe nyari teman curhat kek gini haha gak lah ya, soalnya ane udah punya
tempat curhat paling luar biasa yang selalu bisa memberikan saran-saran yang
baik ke ane, dan yang terpenting ane bisa curhat tentang apa aja kapan aja dan
dimana aja tanpa perlu kuota pulsa atau sebagainya, eaaa pastinya kalian semua
udah tau lah ya ^_^. Pokoknya makasih
banyak loh udah bersedia meluangkan waktunya, dan doain semoga gue bisa
istiqomah aja deh posting-posting disini. See ya !

Komentar
Posting Komentar