Langsung ke konten utama

Filsafat Modern pada Masa Renaissance dan Aufkarung


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak banyak orang yang sangat mengetahui, kecuali para sejarawan bahwa Eropa umumnya dan Italia khususnya menjadi modern seperti dewasa ini, sebenarnya telah dimulai sejak zaman Renaissance. Jika zaman Renaissance dimulai sekitar abad ke-14 maka untuk menghasilkan Eropa modern seperti dewasa ini diperlukan kurang lebih lima abad. Modernisasi bagaimana pun memerlukan waktu, bisa panjang bisa pendek tergantung dari berbagai faktor.
Dan kini bangsa Indonesia sedang memodernisasi diri dengan harapan dapat menjadi bangsa dan negara yang modern dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Mungkinkah itu? Tergantung pada bangsa Indonesia sendiri, bagaimana menyiasatinya dalam dunia, yang semakin kompleks ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang latar belakang filsafat modern !
2. Jelaskan tentang masa Renaissance !
3. Jelaskan tentang masa Aufklarung !
4. Bagaimana karakteristik filsafat masa Renaissance dan Aufklarung ?
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan tentang latar belakang filsafat modern.
2. Menjelaskan masa Renaissance.
3. Menjelaskan masa Aufklarung.
4. Mengidentifikasi karakteristik filsafat masa Renaissance dan masa Aufklarung.

BAB II
ISI
2.1. Latar belakang Filsafat modern
Kurun waktu abad ke-15 dan abad ke-16 mempunyai arti khusus dalam perkembangan manusia Fropa. Melebihi masa-masa sebelumnya. keinsyafan mengenai kehidupan pada jaman Renaissance mengarahkan perhatian secara lebih kuat pada kepribadian manusia. Pendapat jaman pertengahan mengenai adanya hubungan yang sederajat antara perorangan dengan masyarakat, yang mau tidak mau terikat secara timbal-­balik, dikalahkan oleh pendapat tentang manusia, yang memandang masyarakat sekedar sebagaialat untuk memperkembangkan dirinya sen­diri. Perkembangan ini berhubungan dengan rasa percaya pada diri sendiri yang kuat, yang menjiwai manusia pada jaman Renaissance. Rasa kebebasan serta rasa percaya pada diri sendiri, kedua-duanya menimbulkan pendalaman yang hakiki dalam beberapa hal, tetapi juga meng­akibatkan ketegangan-ketegangan yang tak terkendali, yang semakin lama semakin besar.
Sementara itu, ilmu alam telah menemukan meto­denya sendiri. dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari filsafat. Akan tetapi, karena usaha melepaskan diri ini filsafat justru mengalami pu­kulan-balik, yang menimbulkan perenungan secara lebih mendalam mengenai hakekatnya sendiri. Filsafat melepaskan ikatannya dengan teologi. Secara demikian berhadapan dengan teologi, filsafat juga mere­nungkan lebih lanjut sifatnya sendiri. Suatu telaah yang diperbaruhi mengenai filsafat jaman kuno memberikan sumbangannya bagi pere­nungan tersebut. Meskipun terdapat semua faktor tadi, namun abad‑abad Renaissance tidak secara langsung dapat dipetik manfaatnya bagi perkembangan filsafat. Baru pada abad ke-17 suatu perasaan kuat mengenai kehidupan yang terdapat pada kurun waktu ini memperoleh pengungkapannya yang memadai di biding filsafat.
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. [1]


2.2. Masa Renaissance
Kata Renaissance berarti : kelahiran kembali. Secara historis Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman di mana orang merasa dirinya sebagai telah dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang kembali kepada sumber-sumber yang murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan demikian orang memiliki norma norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat dan kesenian manusia. Bilamana perpindahan dari keadaban abad pertengahan ke keadaban Renaissance itu terjadi, tidak dapat dipastikan. [2]
Istilah Renaissance (bahasa Prancis) berasal dari kata rinascita (bahasa Italia) yang artinya kelahiran kembali, merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Giorgio Vasari pada abad ke-16 untuk menggambarkan semangat kesenian Italia mulai abad ke-14 hingga ke-16 yang bernapaskan semangat kesenian Yunani dan Romawi kuno.[3]
Ciri utama filsafat pada masa Renaissance adalah rasionalisme, menetapkan bahwa kebenaran berpusat dari akal, tetapi setiap bergantung pada subjek yang menggunakannya. Oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan bahwa berpikir sebagai wujud kebera diri, jika seseorang berpikir berarti itu ada.
Ahli Renaissance, Jacob Burckhardt memberi dua ciri pada Renaissance, yaitu:
1.    "Penemuan dunia", di mana dunia ditangkap sebagai realitas yang berbeda dari manusia. Dunia dimengerti sebagai realitas yang harus dipelajari oleh manusia. Sikap ini mendorong muncuinya berbagai penemuan baru terutama dalam bidang ilmu­-ilmu alam. Tokohnya antara lain Copernicus, Kepler, Galileo Galilei.
2.    "Penemuan manusia", yaitu munculnya kesadaran bahwa manusia adalah "subjek" yang berhadapan dengan "objek". sebagai subjek manusia memiliki kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri. Tokohnya adalah Giovanni Pico delta Mirandola (1463-1494) yang menerbitkan buku berjudul On the Dignity of man. Buku ini dikenal sebagai "manifesto Humanisme Renaissance" sebab sangat menekankan segi antroposentrisme, yaitu manusia sebagai individu, sebagai pusat dari segalanya.

2.2.1. Renaissance Italia
     Dalam pembahasan singkat tentang Renaissance dan modernisasi maka pertama-tama ingin dijawab pertanyaan mengapa Renaissance bermula di Italia dan mengapa Florentia begitu penting peranannya. Dari pembahasan tersebut akan dilanjutkan sedikit banyak tentang ciri-ciri khasnya, para tokoh dan dampaknya bagi masa berikutnya.
Perkembangan penting yang kita sebut Renaissance sebenarnya dimulai di Italia pada awal abad ke 14, ketika Dante dengan Divina Comedia­-nya, atau Gionto dengan lukisan-lukisannya meninggalkan ciri-ciri dan tradisi seni sastra dan seni lukis masa itu.
Pada Abad Pertengahan segala bentuk kehidupan ini kelihatan tenang, damai dan sakral, tetapi di dalamnya bergejolak rasa tidak puas, hidup tertekan karena beban berat yang ditimpakan oleh gereja dan pejabat feodal baik secara moral maupun fisik. Ketenangan dan stabilitas yang terwujud karena rasa takut, ketaatan buta terhadap gereja yang mengusai segala aspek kehidupan manusia zaman itu. Segalanya tergantung dan ditentukan oleh gereja. Pelopor untuk kembali ke suasana semangat Yunani-Romawi klasik ini justru orang-orang yang biasanya menentang perubahan, yaitu para ahli hukum, kemudian para sastrawan dan seniman.
Italia pada masa Renaissance terpecah belah secara politis menjadi beberapa kerajaan, kecil yang mandiri. Dapat dikatakan semua ini mirip dengan kota pada zaman Yunani kuno. Raja-raja begitu berkuasa dan memanfaatkan ajaran agama sebagai dasar legitimasinya.
Pada zaman Renaissance semangat Abad Pertengahan itu mulai memudar diganti semangat borjuis, yaitu semangat mencari kekayaan duniawi dan menikmatinya. Dalam bidang kesenian terjadi perubahan yang amat mendasar. Para seniman Italia bergerak dari seni Abad Pertengahan yang tidak realistis serta penuh lambang, bergeser ke suatu seni yang mengungkapkan dunia nyata secara akurat dan naturalis. Gerakan ini dimulai di Firenze dan terus berkembang di kota tersebut. Angkatan pertama dimulai pada awal abad ke-14 dipelopori oleh Giotto. Angkatan kedua dimulai pada awal abad ke-­15 yang dipelopori oleh pelukis Masaccio dan pematung Donatello. Dan angkatan ketiga yang menguasai akhir abad ke-15 dan ke-16 dipelopori seniman besar serba bisa Leonardo da Vinci dan Raffaello serta mencapai puncaknya pada diri Michelangelo. Sejalan dengan perkembangan dalam bidang seni maka aliran Humanisme juga berkembang dan mampu memberikan wawasan makin luas kepada para seniman tentang diri manusia.

2.2.2. Firenze dan Keluarga Medici
Berbicara zaman Renaissance di Italia tidak bisa tidak harus berbicara tentang kota Firenze atau Florentia atau Florenze. Kota Firenze di zaman Renaissance orang tidak dapat melepaskan diri dari keluarga Medici atau sebaliknya. Keduanya laksana satu masa uang dengan dua muka yang berbeda peranannya dalam modernisasi Italia. Oleh sebab itu, membicarakan salah satu harus melibatkan yang lain.
Firenze sebagai kota dagang dan industri terkenal karena menjadi pusat keuangan Italia di masa itu. Sebab dari kota ini para bankir yang jumlahnya cukup banyak tidak Baja mengendalikan Italia tetapi bahkan Eropa. secara umum Florentia diperintah secara demokratis dan memerhatikan kepentingan rakyat pada umumnya. Firenze telah menjadi awal pembaruan berbagai bidang kehidupan rnanusia mulai bidang sumber daya manusia, keuangan, perdagangan, serial, dan budaya.
Menelusuri asal-usul keluarga de Medici ternyata tidaklah mudah, kendati cukup terkenal di zamannya, sebab keluarga ini memang tidak mempunyai darah biru. Sebaliknya ada dugaan kuat keluarga Medici berasal dari keluarga petani kecil, meskipun menurut cerita mereka mempunyai keahlian dalam ilmu pengobatan. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarakat pada paruh kedua abad ke-14 ketika Averardo de Medici, yang dikenal dengan nama Bicci berhasil dalam usaha wiraswasta ulat sutera, kain lenen, akhirnya menjadi bankir.
Usaha Bicci semakin berkembang ketika anaknya yang bernama Giovanni di Bicci mengembangkan usaha-usaha banknya tidak raja di Italia (Firenze, Roma, Venesia, Milan, dan Pisa), tetapi juga mulai meluas sampai ke Jeneva, Lyons, Avignon, Brugge, dan London. Dan sejak tampilnya Giovanni ini, keluarga Medici namanya terus bersinar cerah dan terlibat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat termasuk dalam bidang politik ketika dirinya terpilih sebagai hakim agung di Firenze pada tahun 1421. Dan mulailah keluarga Medici memadukan antara keterampilan bidang ekonomi dengan bidang politik, sebab sambil menjadi penguasa politik sekaligus menjadi raja dalam sektor ekonomi. Maka tidak mengherankan di zaman Renaissance ini antara politik dan ekonomi sulit dipisahkan.
Giovanni mempunyai dua orang anak yaitu Casimo (1389-1464) dan Lorenzo (1394-1440). Dari dua anak ini maka Casimo adalah keturunan keluarga Medici yang paling cemerlang, sebab dialah yang membawa keluarga besar Medici mencapai puncak kejayaannya baik dalam bidang politik, ekonomi bahkan agama. Keturunan selanjutnya tinggal melanjutkan kisah sukses pendahulunya. Bahkan Casimo-lah tokoh utama yang membawa keluarga menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian, dan ilmu pengetahuan.
Dengan segala usahanya itu keluarga Medici sungguh menjadi keluarga yang amat disegani dan dihormati oleh kawan maupun lawan-lawannya. Jadi, tidak mengherankan ketika Casimo meninggal tahun 1464 rakyat Firenze merasa kehilangan seorang tokoh besar. Firenze berduka karena kehilangan seorang yang penuh bakat, dermawan, humanis, dan kaya raga. Sepeninggal Casimo, keluarga Medici memang masih cemerlang sebab cucunya yang bernama Lorenzo (1449-1492) tampil sebagai diplomat ulung, seniman, dan akhirnya menjadi penguasa Firenze yang masyhur.
2.2.3. Tokoh-tokoh Renaissance
1.   Dante Alighieri (1265-1321)
2.    Lorenzo Valla (1405-1457)
3.    Niccolo Machiavelli (1469-1527)
4.    Boccacio (1313-1375)
5.    Francesco Petrarca (1304-1374)
6.    Desiderius Erasmus (1466-1536)

2.3. Aufklarung (Masa Pencerahan/Fajar Abadi)
Pada abad ke-18 dimulailah suatu zaman baru, yang memang telah ada pada Renaissance serta yang mewujudkan buah pahit dari rasionalisme dan empirisme. Abad ke-18 masa itu terkenal dengan sebutan zaman Pencerahan (Aufklarung). Jadi, Renaissance sebenarnya merupakan masa transisi untuk menuju ke zaman pencerahan (Aufklarung) abad ke-18.
Dalam kurun waktu “pencerahan’ pada ummnya yang berkuasa ialah semangat yang menaruh kepercayaan optimistik pada kekuatan akal pemikiran eropa. Mulailah semakin lama semakin banyak kaum borjuis yang sadar mengambil tempat dalam kehidupan ilmiah. Di samping itu khususnya perkembangan yang cepat dalam bidang matematika serta fisikalah yang mengilhami optimisme ini. Terutama peletakan dasar-dasar fisika klasik oleh Isaac Newton (1642-1727) memberi kesan yang hebat. Oleh peristiwa itu fisika mendapatkan dasar-dasarnya yang tetap dan membayangkan suatu perkembangan tak terbatas. Orang mengira bahwa apa yang berlaku pada fisika dapat dijangka pula bagi ilmu pengetahuan yang lain. Dengan terjadinya semua itu lambat-laun orang semaki menaruh harapan pada pengusahaan ilmu pengetahuan positif dibanding pada pengusahaan filsafat. Oleh sebab itu abad ke-18 merupakan abaf yang didalamnya filsafat mengalami perkembangan yang sedikit. Hal-hal penting yang dapat dicatat terletak pada bidang kritik maupun pada bidang-bidang yayng terletak di perbatasan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan positif.[4]
Pencerahan berasal dari Inggris. Hal ini disebabkan karena menjelang akhir abad ke-17 di Inggris berkembanglah suatu tata negara yang liberal. Oleh karena itu, lambat-laun pencerahan tumbuh menjadi keyakinan umum di antara para ahli pikir. Gerakan ini dibawa dari Inggris ke Perancis, kemudian dari sana tersebar ke seluruh eropa. Di Perancis gerakan ini secara sadar dan terus beriringan dengan keadaan kemasyarakatan, kenegaraan dan kegerejaan pada waktu itu. Akhirnya, Jerman mengikuti jejak Perancis. Akan tetapi, gerakan pencerahan berjalan dengan lebih tenang dan serasi, kurang menampakkan pertentangan antara Gereja dan masyarakat.
2.3.1.   Pencerahan di Inggris
Salah satu gejala Pencerahan di Inggris ialah yang disebut Deisme, suatu aliran dalam filsafat Inggris pada abad ke-18, yang menggabungkan diri dengan gagasan Eduard Herbert dari Cherburry (1581-1648), yang dapat disebut pemberi alas ajaran agama alamiah. Deisme adalah suatu aliran yang mengakui adanya yang menciptakan alam semesta ini. Akan tetapi, setelah dunia diciptakan, Allah menyerahkan dunia kepada nasibnya sendiri.
Menurut Herbert, akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama. lumit agama Kristen ditaklukkan kepada akal. Atas dasar pendapat ini, ia menentang segala kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Terhadap segala skeptisme di bidang agama ia bermaksud sekuat mungkin meneguhkan kabenaran-kebenaran dasar alamiah dari agama.

2.2.2.   Pencerahan di Perancis
Pada abad ke-18 filsafat di Perancis menimba gagasannya dari Inggris. Para pelopor filsafat di Perancis sendiri (Descartes, d1l) telah dilupakan dan tidak dihargai lagi. Sekarang, yang menjadi guru mereka adalah Locke dan Newton.
Dua tokoh yang akan dibicarakan di sini, yaitu pertama-tama Voltaire (1694-1778), yang adalah nama samaran dari Francois Marie Arouet. Pada tahun 1726 ia mengungsi ke Inggris. Ia berkenalan dengan teori-teori Locke dan Newton. Apa yang telah diterimanya dari kedu tokoh ini ialah: a) sampai di mana jangkauan akal manusia, dan b) di mana letak batas-batas akal manusia. Orang kedua yang akan dibicarakan adalah Jean Jacques Rousseau (1712-1778), yang telah memberikan penutupan yang sistematis bagi cita-cita pencerahan di Perancis. Sebenarnya ia menentang Pencerahan, yang menurut dia, menyebarkan kesenian dan ilmu pengetahuan yang umum, tanpa disertai penilaian yang baik, dengan terlalu percaya kepada pembaharuan umat manusia melalui pengetahuan dan keadaban.
2.2.3. Pencerahan di Jerman
Pada umumnya pencerahan di Jerman tidak begitu bermusuhan sikapnya terhadap agama Kristen seperti yang terjadi di Perancis. Memang orang juga berusaha mcnyerang dasar-dasar iman kepercayaan yang berdasarkan wahyu, serta menggantinya dengan agama yang berdasarkan perasaan yang bersifat panteistis, akan tetapi semuanya itu berjalan tanpa "perang" terbuka.
Para perintisnya di antaranya adalah Samuel Pufendorff (1632-1694), Christian Thomasius (1655-1728). Akan tetapi, pemimpin yang sebenarnya di bidang filsafat adalah Christian Wolff (1679-1754). Ia mengusakan agar filsafat menjadi suatu ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna, dengan mengusahakan adanya pengertian-pengertian yang jelas dan bukti-bukti yang kuat. Penting sekali baginya adalah susuanan sitem filsafat yang bersifat didaktis, gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang tegas. Dialah yang menciptakan istilah-istilah filsafat dalam bahasa Jerman dan menjadikan bahasa itu menjadi serasi bagi pemikiran ilmiah. Pekerjaannya itu membuat filsafat menarik perhatian umum.
Orang yang seolah-olah dengan tiba-tiba menyempurnakan Pencerahan adalah Immanuel Kant (1724-1804). Munculnya Kant menyebabkan dimulainya zaman baru, sebab filsafatnya mengantarkan pada suatu gagasan baru yang memberi arah kepada segala pemikiran filsafat di zaman yang lebih kemudian. Kant memang merasa bahwa ia meneruskan Pencerahan.
Menurut Immanuel Kant zaman Pencerahan adalah zaman manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang disebabkan karma kesalahan manusia sendiri. Kesalahan itu terletak di sini, bahwa manusia tidak mau memanfaatkan akalnya. Sekarang semboyan orang adalah: “Beranilah berpikir!”. Voltaire menyebut zaman Pencerahan adalah "zaman akal". Sekarang  orang merasa bahwa zaman pewalian pemikiran manusia telah tiada lagi. Umat manusia telah merasa bebas, merdeka dan tidak memerlukan lagi tiap kuasa yang datang dari luar dirinya, di bidang apa pun. Sekarang, orang dapat tanpa gangguan hidup demi kemajuan keadabannya tanpa batas.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Kurun waktu abad ke-15 dan abad ke-16 mempunyai arti khusus dalam perkembangan manusia Fropa. Melebihi masa-masa sebelumnya. keinsyafan mengenai kehidupan pada jaman Renaissance mengarahkan perhatian secara lebih kuat pada kepribadian manusia. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat.
Istilah Renaissance (bahasa Prancis) berasal dari kata rinascita (bahasa Italia) yang artinya kelahiran kembali, merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Giorgio Vasari pada abad ke-16 untuk menggambarkan semangat kesenian Italia mulai abad ke-14 hingga ke-16 yang bernapaskan semangat kesenian Yunani dan Romawi kuno.
Pada abad ke-18 dimulailah suatu zaman baru, yang memang telah ada pada Renaissance serta yang mewujudkan buah pahit dari rasionalisme dan empirisme. Abad ke-18 masa itu terkenal dengan sebutan zaman Pencerahan (Aufklarung). Jadi, Renaissance sebenarnya merupakan masa transisi untuk menuju ke zaman pencerahan (Aufklarung) abad ke-18.
3.2. Saran
            Kami mengetahui bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, untuk kedepannya para pembaca dapat menambahkan hal-hal yang kurang dalam karya tulis ini. Penulis juga berharap bahwa nantinya para pembaca banyak mengetahui tentang filsafat barat pada masa Renaissance, Aufklarung.





[1]http://rizalsuhardieksakta.blogspot.co.id/2012/12/filsafat-modern.html
[2] R. Harun Hadiwijono. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta : Kanisus. 2000. Hlm 11
[3] Adisusilo, Sutarjo, SEJARAH PEMIKIRAN BARAT Dari yang Klasik Sampai yang Modern, 2013, hlm. 68
[4]Bernard Delfgaauw. Sejarah Ringkas filsafat barat. Yogyakarta : Tiara Wacana. 1992


Adisusilo, Sutarjo, Sejarah Pemikiran Barat Dari yang Klasik Sampai yang Modern, 2013
Bernard Delfgaauw. Sejarah Ringkas filsafat barat. Yogyakarta : Tiara Wacana. 1992.
R. Harun Hadiwijono. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta : Kanisus. 2000
Sutarjo Adisusilo, JR. Sejarah pemikiran barat. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2013
http://rizalsuhardieksakta.blogspot.co.id/2012/12/filsafat-modern.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH SINGKAT BAHASA INGGRIS - OLD ENGLISH, MIDDLE ENGLISH, DAN MODERN ENGLISH

Asal Mula Bahasa Inggris             Gday teman-teman! Baiklah, setelah sangat lama rumah saya ini terbengkalai, sekarang akhirnya saya bisa aktif lagi di sini, dengan beberapa pembahasan dan konten baru tentunya. Nah di pembahasan bahasa Inggris ini saya mungkin akan mulai dengan sejarahnya aja deh. Karena kurang lengkap rasanya kita mempelajarinya tanpa tau asal-usulnya. Jadi gini teman-teman, bahasa Inggris zaman dulu dengan sekarang itu sangatlah berbeda, bahasa Inggris yang sekarang itu sudah mengalami banyak evolusi dan revolusi dari masa ke masa. Bahasa Inggris itu juga tidak muncul begitu saja, itu sebenarnya adalah hasil dari akulturasi dari beberapa bahasa. Yaitu melalui bangsa-bangsa yang pernah menginvasi Inggris (dulu belum bernama Inggris). Bangsa-bangsa tersebut adalah : a.        Brighton (Suku yang pertama kali menduduki Britania Raya, makanya dinamakan “Britain”, berasal ...

Makalah Tafsir Tarbawi - Metode Pendidikan Yang Terkandung dalam Surah An-Nahl ayat 125 dan surah Al-A'raf 176-177

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia akan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Kemampuan yang dimiliki manusia mampu berinteraksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial, menempatkan peranan, posisi, tugas dan tanggung jawab sebagai makhluk sosial. Pendidikan merupakan suatu wadah untuk menciptakan interaksi antara pendidikan dan anak didik yang didalamnya mengandung nilai, kedua-duanya mempunyai tugas, posisi dan tanggung jawab yang berbeda. Pendidikan bertanggung jawab untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah ilmu pengetahuan dan dengan bantuan dan bimbingan dari pendidik. Dalam dunia proses belajar mengajar yang disingkat menjadi PBM, sebuah ungkapan popular kita kenal dengan "metode jauh lebih penting dari materi” demikian urgennya metode dalam p...