Konsep dasar tentang materi dan energi, alam semesta, asal muasal kehidupan di bum dan perkembangan variabilitas makhluk hidup
A.
Konsep Dasar tentang Materi Dan Energi
Dunia benda terdiri atas dua unsur, yaitu Materi dan Energi:
1.
Materi
Materi
adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu ruang baik yang
berbentuk padat, cair dan gas.
a.
Wujud
materi :
· Padat, Bentuk dan volume tetap, selama tidak ada pengaruh dari
luar.
· Cair, Bentuknya berubah-ubah sesauai bentuk tempatnya dan volume
tetap.
· Gas, Bentuk dan volume tidak tetap, mengisi seluruh ruang yang
tersedia.
b.
Klasifikasi
Materi :
· Homogen disebut zat/substansi , terdiri dari:
-
Unsur
(zat yang tidak bisa diuraikan lagi), terdiri dari unsure logam (misalnya Fe
dan Zn) dan nonlogam (misalnya C, O, H)
-
Senyawa
(bisa diuraikan karena terdiri dari beberapa unsure) misalnya H2O
· Heterogen disebut campuran, terdiri dari :
-
Campuran
Homogen, misalnya larutan gula.
-
Campuran
Heterogen , misalnya campuran minyak dan air.
c.
Struktur
Materi :
Menurut
Demokritos (460 – 370 SM) semua materi terdiri atas partikel-partikel yang amat
kecil (tidak dapat dibagi lagi) yang disebut atom. Menurut Robert Boyle (abad
XVII) partikel terkecil dari zat disebut molekul, molekul-molekul zat yang sama
akan sama semua sifatnya.
2.
Energi
Energi atau tenaga ialah kemampuan untuk melakukan kerja Energi
dapat memindahkan materi dari suatu tempat ke tempat lain. Macam-macam energi:
a.
Energi
mekanik
· Energi Potensial (energi tempat) bersifat tidak aktif. Misalnya
energy yang tersimpan dalam waduk
· Energi kinetic (energi gerak) bersifat aktif. Misalnya energy pada
air waduk yang mengalir deras. Semakin tinggi letak air waduk dari permukaan
laut, semakin besar pula energy potensialnya.
b.
Energi
Panas (kalor), pemberian kalor kepada suatu benda mengakibatkan kenaikan suhu
benda sehingga terjadi perubahan bentuk, ukuranatau volume benda terseabut.
Misalnya ketika merebus air hingga mendidih, jika dibiarkan terusmaka air akan
berubah menjadi uap air.
c.
Energi
Magnetik, yaitu energy yang tersimpan dalam magnet. Setiap magnet memiliki 2
kutub (+,-) disekitar kutub ada medan magnet (daerah di sekeliling kutub
magnet) dimana energy magnet masih dapat dirasakan.
d.
Energi
Listrik, energy yang ditimbulkan atau dibangkitkan dengan berbagai macam cara,
misalnya darai: air sungai atau air terjun(energy kinetic), kincir angin(energy
angin), accu (energy kimia), generator listrik (tenaga uap) tenaga diesel,
tenaga nuklir.
e.
Energi
Kimia, energy yang diperoleh melalui suatu proses kimia, misalnya energy dalam
tubuh manusia yang diperoleh dari oksidasi makanan.
f.
Energi
Bunyi (getaran), pada saat suatu benda jatuh di lantai, maka energy kinetiknya
berubah menjadi energy panas dan juga energy getaran, yaitu timbulnya suatu
getaran yang hebat dan dapat merobohkan bangunan.
g.
Energi
nuklir, didapatkan apabila suatu atom pecah menjadi atau yang lain, dan
pecahnya itu disertai pembebasan energy . satu-satu nya sumber energy nuklir
yang sangat besar adalah uranium . energy nuklir dapat digunakan sebagai
pembangkit tenaga listrik, untuk transportasi dan untuk bidang kesehatan.
h.
Energi
cahaya,
· Dari cahaya matahari, yang diperlukan terutama oleh tumbuhan
berhijau daun dan digunakan oleh makhluk hidup lainnya.
· Dari sinar laser, yaitu pada suatu gelombang yang sama dan amat
kuat. Sinar laser banyak digunakan dalam bidang industry dan kesehatan.
Energi
diperoleh dari :
1.
Proses
oksidasi atau pembakaran zat makananyang masuk ke dalam tubuh.
2.
Sumber
daya alam (natural resources) untuk kegiatan memproduksi barang, transportasi,
dan untukkegiatan yang lainnya.
B.
Alam Semesta
Alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan
biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan
maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.
Teori terbentuknya alam semesta:
1.
Pandangan
Klasik
Para ahli fisika klasik sesuai hasil observasinya mempunyai konsep
tentang penciptaan alam semesta sebagai berikut:
·
Langit
atau ruang alam tidak terbatas dan
besarnya tidak berhingga.
·
Alam
juga tidak berubah status totalitasnya dari waktu yang tidak berhingga lamanya
yang telah lampau sampai yang tidak berhingga akan datang.
2.
Pandangan
Modern
Pada tahun 1929 Edwin Hubble (Amerika) dengan teropong bintang
terbesar di dunia menyatakan : “alam semesta tidak statis, tetapi dinamis
seperti model Friedman “. Dengan penemuan Edwin Hubble tersebut para ilmuwan
berkesimpulan bahwa:
· Alam yang kita huni ini mengembang, volume ruang jagad raya ini
bertambah besar setiap saat.
· Semua galaksi di jagad raya ini semula bersatu padu dengan galaksi
Bima Sakti sekitar 15 milyard tahun yang lalu.
Dari konsep
tersebut melahirkan beberapa teori tentang terbentuknya alam semesta:
a.
Teori
Dentuman Berdasarkan teori ini, alam
semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan
oleh adanya reaksi inti.
b.
Teori
Ekspansi dan Kontraksi Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan
bintang-bintang terbentuk pada saat masa ekspansi.
C.
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Generatio Spontanea (Abiogenesis) Oleh Aristoteles sebelum abad 17
yang menyatakan : “makhluk hidup itu terbentuk secara spontan (sendirinya) atau
berasal dari bukan makhluk hidup (abiogenesis) “ Contoh : - ulat timbul dengan
sendirinya dari bangkai tikus, - cacing timbul dengan sendirinya dari dalam
lumpur.
Cosmozoa, Bahwa makhluk hidup di bumi ini asal-usulnya dari luar
bumi (planet lain), berbentuk spora yang
aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Hipotesis ini terlalu lemah karena
tidak didukung oleh fakta-fakta dan tidak menjawab asal mula kehidupan.
Omne vivum ex ovo, oleh Fransisco Redi (1626 – 1697 ) yang
membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang
meletakkan telurnya dengan sengaja di situ. Jadi asal mula kehidupan adalah
dari telur (omne vivum ex ovo).
Omne ovo ex vivo, oleh Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) dengan
percobaan terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme
yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Tetapi bila kaldu ditutup
rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Sehingga ia berkesimpulan
bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah
teori ‘ omne ovo ex vivo’ atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
Omne vivum ex vivo, oleh Louis Pasteur (1822-1895) yang
berkesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga yang disebut
teori omne vivum ex vivo atau biogenesis.
Teori Urey, oleh Harold Urey (1893) mengemukakan bahwa atmosfer
bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hydrogen
(H2) dan air (H2O) yang merupakan unsur-unsur penting dalam tubuh makhluk
hidup.Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi
sinar kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat
hidup seeperti virus , berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis
organisme.
Teori Oparin, Haldane Oparin ahli biologi dari Rusia tahun 1924
mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan dan baru ditanggapi
pada tahun 1936 setelah diterbitkan dalam berbagai bahasa. J.B.S. Haldane ahli
biologi dari Inggris secara terpisah mempunyai pendapat yang sama. Kesimpulan
mereka adalah bahwa jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada
saat atmosfir bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik tersebut
antara lain asam amino sederhana, basa purin dan pirimidin, senyawa-senyawa
golongan gula, asam polinukleat dan polisakarida, dengan bantuan sinar UV, petir, panas dan radiasi
senyawa-senyawa tersebut bereaksi membentuk
jasad hidup pertama yang disebut protobiont (hidup sekitar 5 – 10 m di bawah permukaan
laut). Teori ini kembali pada generatio spontanea tapi melalui proses evolusi.
Stanley
L. Miller menguji kembali teori Urey selama satu minggu dengan bantuan kilatan listrik dan suhu yang cukup
mereaksikan metana, amoniak, hidrogen dan air yang kemudian terbentuk
senyawa-senyawa organik (asam amino, purin, pirimidin, gula ribose/deoksiribosa,
asam nukleat/nukleosida). Senyawa-senyawa organik tersebut merupakan senyawa
dasar dari jasad hidup
D.
Perkembangan Variabilitas Makhluk Hidup
1.
Reproduksi
dari sel
Dalam reproduksi sel, inti sel memegang peranan yang penting.
Adapun sitoplasma memegang peranan penting dalam metabolisme, sedangkan membran
berperan di antaranya untuk iritabilitas, namun ketiganya tidak dapat berbuat
sendiri-sendiri.Dari hasil pengamatan melalui mikroskop terhadap berbagai jenis
makhluk hidup ternyata terlihat ada dua macam pembelahan sel yaitu tipe mitosis
dan tipe amitosis.
a.
Amitosis
Disebut juga pembelahan sel secara langsung, karena tanpa melalui fase-fase
tertentu, misalnya pada bakteri dan ganggang.
Prosesnya sebagai berikut:
·
mula-mula
terbentuk dinding baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.
·
Inti
membelah dua dan bergerak saling menjauhi.
·
Gerakan
saling menjauhi itu diikuti oleh dinding sel.
·
Terbentuk
dua sel anak yang akan berkembang jadi dewasa dan membelah lagi, begitu
seterusnya.
b.
Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis melalui beberapa fase, yaitu:
·
Interfase:
sel dalam keadaan dewasa, khromatin nampak sebagai butiran-butiran yang
tersebar dalam inti sel, sentrosom tampak di luar inti.
·
Profase
: sentrosom membelah menjkadi dua (sentriole) dan bergerak berlawanan arah.
Khromatin menjadi benang-benang yang nampak jelas (khromosom). Diakhir profase
khromosom menjadi khromatida, sedang pada sentriole terbentuk benang-benang
protoplasma (aster).
·
Metafase
: butir nucleolus tidak tampak lagi, pasangan khromosom menjadi pendek,
menempatkan diri dalam bidang ekuator dengan sentriol sebagai kutub-kutubnya.
·
Anafase:
pasangan khromatid mulai memisahkan diri masing-masing kea rah kutub yang
berlawanan.
·
Telofase:
masing-masing khromatid sudah benar-benar terpisah dan terbentuk dua buah sel
yang identik. Sementara itu khromatid yang sebenarnya suatu khromosom anak ini
kemudian mengkerut menjadi butir-butir khromatin. Nucleolus dan membran inti
terbentuk kembali
2.
Perkembangbiakan
Makhluk Hidup Bersel Banyak
a.
Perkembangbiakan
aseksual
Terdapat beberapa cara perkembangbiakan aseksual yang menghasilkan
individu yang identik dengan induknya karena berasal dari satu sel induk di
mana protoplasma dengan unsur-unsur penentu keturunannya juga identik. Di
antara perkembangbiakan aseksual adalah :
·
Pembelahan
kembar, Sel membelah menjadi dua sel anak dengan jumlah sitoplasma yang sama
dan induknya tidak mati. Misalnya pada Amoeba, Paramecium, Bakteri dan
Spirogyra.
·
Kuncupan,
Inti membelah menjadi dua belahan yang sama, tetapi sitoplasmanya membelah
tidak tidak sama besar, bagian yang kecil disebut kuncup. Misalnya pada Hydra
(binatang bunga karang).
·
Pembentukan
spora, Spora adalah sel yang kecil sekali, diliputi oleh dinding sellulosa yang
keras. Spora dibentuk dari inti makhluk hidup bersel satu. Inti ini akan
membelah menjadi banyak inti. Tiap inti dengan sedikit sitoplasma dan
dikelilingi oleh dinding akan membentuk spora. Dengan menembus dinding sel dari
sel induknya, spora dapat berkembang menjadi sel baru. Proses ini disebut
sporulasi. Misalnya perkembangbiakan pada jamur roti.
·
Perkembangbiakan vegetatif, Adalah perkembangbiakan melalui
salah satu organ dari tubuh makhluk hidup itu yang diberi fungsi untuk
reproduksi. Perkembangbiakan vegetatif selain secara alami bisa dengan cara
buatan manusia, seperti cangkok, stek, okulasi dan sebagainya
b.
Perkembangbiakan
secara seksual
Ada beberapa tipe dari perkembangbiakan seksual, yaitu:
·
Konjugasi,
Yakni proses peleburan dua isogamet (dua sel kelamin yang sama) membentuk
zygot. Contohnya pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
·
Fertilisasi,
Yakni proses peleburan dua heterogamet
membentuk zygot. ( Ibnu Mas’ud, 1998 : 120 )
·
Evolusi,
Adalah proses perubahan yang terjadi secara perlahan dan terus-menerus pada
makhluk hidup yang menyebabkan terbentuknya variasi atau keanekaragaman makhluk
hidup. Teori-teori evolusi :
3.
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidup diklasifikasikan dengan sistem
binominal dari C. Linnaeus, yakni dengan menggunakan dua kata untuk nama tumbuhan atau hewan, misalnya
pisang nama latinnya Musa paradisiaca. Kata pertama menunjukkan nama genus yang
awalnya ditul;is huruf besar, dan kata kedua
menunjukkan spesies. Semua organisme hidup dibagi dalam dua kelompok
besar yakni dunia tanaman dan dunia hewan. Kemudian dibagi lagi dalam phylum
(hewan) dan division (tumbuhan), kelas, ordo/bangsa, familia/suku, genus dan
spesies.
Dunia tanaman dibagi menjadi beberapa divisio, yaitu:
· Thallophyta (ganggang dan jamur)
· Bryophyta (lumut)
· Pterodophyta (paku)
· Spermatophyta (tumbuhan biji)
Dunia hewan dibagi menjadi beberapa phyllum, yaitu:
· Protozoa (bersel satu)
· Porifera (hewan bunga karang)
· Coelenterata
· Platyhelminthes (cacing gepeng)
· Nemantheminthes (cacing bundar)
· Annelida (cacing tanah)
· Echinodermata (bintang laut)
· Molluska
· Artropoda
· Chordata (bertulang belakang)
Komentar
Posting Komentar